Langsung ke konten utama

Gagal

Tertunduk kepala ku ketika keluar dari ruangan itu, tak setegak sebelumnya. Kecut, mungkin wajahku bila ada orang yang melihat. Muram, layu tak seperti mentari dipagi hari yang tersenyum ceria menyapa ku diperantauan.

Yahh itu semua karena hati merasa tak nyaman saat mendapatkan sesuatu yang dirasa kurang menyenangkan. Aku akui kekalahan saat itu, sebab diri ini memang belum siap.

Hari itu mencoba ku dapatkan dua hal yang berlawanan, akal ku mulai berkerja menyusun strategi berusaha untuk mendapatkan keduanya. Mulai lah perjudian (untung-untungan) halus. Mengorbankan sesuatu demi mendapatkan sesuatu.

Tanpa campur tangan dariNya aku bukanlah apa", modal optimis pun tak cukup bila tak disertai dengan kesiapan. Tak heran kegagalan ku dapatkan, kalah telak dengan satu pukulan.

Cukup menjadi bahan evaluasi ku kedepannya, dari kegagalan kita belajar akan keikhlasan hati untuk menerimanya. Menjadi bahan bakar untuk lebih baik kedepannya.

Jangan terpuruk karena kegagalan, jadikan kegagalan sebagai bahan bakar semangat mu untuk meningkatkan kemampuanmu.

Komentar